Lippo Cuan OVO?
Berdasarkan siaran pers di akhir bulan November, Lippo Group akan mengurangi saham kepemilikannya di dompet digital PT Visionet International (OVO) karena terus menghabiskan dana sebesar US$ 50 juta per bulan.
Professional Trading Consultant
Berdasarkan siaran pers di akhir bulan November, Lippo Group akan mengurangi saham kepemilikannya di dompet digital PT Visionet International (OVO) karena terus menghabiskan dana sebesar US$ 50 juta per bulan.
Berikut update investing plan untuk saham-saham yang telah direkomendasikan dan telah memberikan laporan keuangan tahun 2018 lengkap dengan estimasi kinerja di tahun 2019. Selengkapnya silahkan download file pdf dibawah ini (more…)
PP Properti Tbk ($PPRO) merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa, pembangunan, dan perdagangan. Kegiataan utama SPPRO adalah melakukan pengembangan properti seperti apartemen, hotel, perkantoran, mall, pusat perdagangan dan perumahan untuk (more…)
PT Mas Murni Indonesia Tbk ($MAMI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan investasi dengan subsektor restoran, hotel dan pariwisata. $MAMI mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Januari 1994 dengan menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 15 Juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.700,- per saham.
Berikut adalah analisa fundamental emiten $ENVY $PURE & JSKY. Apakah layak untuk investasi?
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan segera menjadi Komisaris Utama Pertamina melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) Pertamina yang rencananya akan dilaksanakan minggu depan. Pengangkatan Ahok ini sempat menjadi perdebatan berbagai pihak, ada yang pro dan ada yang kontra.
Lalu apa emiten yang akan terdampak sentimen terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama menjadi Komisaris Utama Pertamina?
Maskapai penerbangan seperti $GIAA, berpotensi memperoleh dampak positif bersamaan datangnya musim liburan.
Kenapa bisa demikian?
Apakah $TRAM layak Investasi?
Beberapa minggu terakhir, saham-saham Benny Tjokro menjadi buah bibir banyak pelaku saham. Pasalnya, pada awal bulan November 2019 hampir semua saham Benny Tjokro sempat tumbang ke area parkir 50. Nah, yang membuat suasana lebih panas lagi adalah adanya dana Asabri yang diinvestasikan di salah satu emiten milik Benny Tjokro.
Berita pengakuisisian $BNLI tentu sudah akrab di telinga para pelaku pasar. Bagaimana tidak? Sejak Standard Chartered diberitakan ingin melepas $BNLI di awal tahun 2019, banyak bank luar maupun dalam negeri ingin mengakuisisi bank yang dulunya bernama Bank Bali ini. Tapi, hingga sekarang belum satupun yang berhasil mengakuisisi $BNLI. Puncaknya, pada tanggal 7 November 2019 saham $BNLI merosot lebih dari 12%.